Keputihan merupakan hal yang normal terjadi pada wanita. Cairan ini membantu membersihkan dan menjaga kesehatan Miss V. Namun, tidak semua keputihan aman. Ada beberapa jenis keputihan yang bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
Nah, salah satu yang sering dialami wanita adalah keputihan menjelang haid. Apakah keputihan menjelang haid normal? Jawabannya tergantung pada beberapa faktor, seperti warna, tekstur, dan bau. Untuk memastikan kondisinya normal atau tidak, Anda perlu memperhatikan beberapa ciri-ciri sebagai berikut ini.
Ciri Keputihan yang Normal
Warna keputihan normal terlihat bening atau putih susu. Sesekali juga muncul sedikit kekuningan, ini bukan masalah. Tekstur keputihan pun tidak berair atau kental, melainkan encer, licin dan elastis. Tekstur encer ini memudahkan pembuangan melalui vagina.
Jika berbicara tentang bau, keputihan normal hampir tidak berbau, atau hanya sedikit seperti bau apek. Beda halnya jika bau terasa tajam, seperti ikan atau amis berlebihan. Volume keputihan juga tidak perlu berlebihan, sedikit hingga sedang sudah wajar.
Bila ketiga ciri tersebut sesuai pada keputihan Anda, maka tidak usah cemas. Itu tandanya proses membersihkan rahim merupakan hal yang normal sebelum haid tiba. Namun, jika ada perbedaan yang signifikan, lebih baik konsultasikan pada dokter agar mendapat penanganan lebih lanjut.
Hal yang Perlu Diwaspadai
Namun, perlu diwaspadai jika keputihan Anda memiliki ciri-ciri lain. Terkadang keputihan memiliki ciri yang berbeda dari biasanya, ini jadi peringatan awal adanya masalah.
Warna keputihan bisa menjadi petunjuk, selain putih, kehadiran warna hijau, kuning pekat, abu-abu bahkan merah sering menandakan adanya infeksi atau gangguan. Tekstur pun berpengaruh, keputihan yang kental atau seperti keju cottage bisa jadi tanda adanya kuman penyebabnya.
Tak hanya itu, jika bau keputihan terasa tajam, seperti busuk, ikan atau menyengat, inilah tanda Anda perlu waspada. Biasanya bau tak sedap ini disebabkan oleh bakteri atau jamur. Volume keputihan berlebihan ditambah gatal, iritasi, atau panas di Miss V juga bukan pertanda baik.
Jika mengalami satu atau lebih gejala di atas, segeralah periksakan diri ke dokter kandungan. Agar dapat diketahui akar masalahnya dan mendapat penanganan tepat. Jangan biarkan infeksi menyebar dan berdampak buruk. Kesehatan reproduksi penting dijaga, terutama bagi ibu hamil punya risiko komplikasi.
Tips Merawat Organ Intim Wanita
Nah, Anda bisa menerapkan beberapa tips merawat organ intim bagi wanita, penting bagi Anda untuk memahaminya. Menjaga kebersihan merupakan kunci penting dalam mencegah gangguan intim pada wanita.
Area Miss V perlu dibersihkan secara rutin menggunakan air hangat dan sabun pH netral. Sabun beralkohol, antiseptik kimiawi, ataupun berparfum dapat mengganggu keseimbangan alami Miss V.
Setelah BAB atau berkeringat, ganti celana dalam secara teratur. Hindari mengenakan celana ketat yang dapat menimbulkan panas dan kelembapan berlebihan. Perbanyak pula konsumsi makanan probiotik, seperti yogurt. Bakteri baik didalamnya akan membantu menjaga kesehatan Miss V dengan mencegah pertumbuhan bakteri jahat.
Minumlah air putih 6-8 gelas per hari untuk menghindari dehidrasi. Tubuh yang kurang cairan dapat menciptakan lingkungan yang subur bagi kuman penyebab infeksi. Hindari pula rokok atau konsumsi makanan pedas berlebihan yang dapat menimbulkan iritasi pada area kewanitaan.
Dengan disiplin menerapkan tips-tips sederhana tersebut, area Miss V tetap bersih dan sehat. Dampaknya, tentu dapat mencegah berbagai gangguan kesehatan akibat keputihan menjelang haid yang tidak normal.
Referensi:
- https://www.halodoc.com/artikel/sebelum-datang-bulan-keputihan-adalah-hal-yang-wajar
- https://www.mitrakeluarga.com/artikel/mengenal-dan-mengatasi-keputihan
- https://yoona.id/blog/catat-ini-fase-keputihan-sebelum-haid-yang-normal/
- https://menstruasi.com/first-timer/ini-alasan-muncul-keputihan-terutama-menjelang-menstruasi/